resepanekajajanan – Ketika berbicara soal jajanan, banyak orang akan langsung membayangkan rasa. Manis, gurih, asin, atau pedas. Namun, tak jarang justru yang pertama menarik perhatian bukanlah rasanya, melainkan bentuknya. Dari kue berbentuk hewan lucu hingga camilan menyerupai benda sehari-hari, jajanan dengan tampilan unik mampu menggoda rasa ingin tahu sekaligus menggugah selera.
Mengapa banyak penjual makanan memilih menghadirkan bentuk-bentuk tak biasa? Apakah ada cerita menarik di balik penciptaannya? Bagaimana jajanan berbentuk unik menjadi simbol budaya atau identitas suatu daerah? Artikel ini akan menyelami lebih jauh kisah-kisah menarik di balik jajanan yang tampil beda, mulai dari sejarah, filosofi, tren media sosial, hingga pengaruh industri kreatif.
Bentuk sebagai Strategi Kuliner
Dalam dunia makanan ringan, bentuk ternyata bukan sekadar estetika. Bentuk bisa menjadi strategi branding yang kuat. Dengan bentuk yang nyentrik atau tidak biasa, jajanan menjadi mudah dikenali, difoto, dan dibagikan di media sosial.
Di era digital seperti sekarang, jajanan unik yang fotogenik seringkali langsung viral. Bentuk yang aneh, lucu, atau bahkan absurd justru menjadi daya tarik tersendiri. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa pun ikut penasaran dan ingin mencoba.
Dengan kata lain, bentuk bisa menjadi jembatan antara kreativitas dan selera pasar.
Kue Dinosaurus: Dari Inspirasi Museum ke Etalase Toko
Salah satu contoh menarik adalah kue berbentuk dinosaurus yang kini populer di kalangan anak-anak. Kue ini mulanya terinspirasi dari museum prasejarah yang ingin menarik minat anak-anak terhadap sejarah. Seorang pembuat kue di Korea Selatan menciptakan roti isi krim yang dibentuk seperti T-Rex dan Stegosaurus.
Tak disangka, kue ini langsung viral dan menyebar ke berbagai negara Asia. Selain rasanya yang enak, nilai edukatif serta bentuk yang lucu membuatnya menjadi favorit. Kini, kue dinosaurus bisa ditemukan di festival makanan hingga toko roti artisanal.
Taiyaki: Ikan yang Tak Pernah Berenang
Dari Jepang, ada jajanan tradisional yang bentuknya sangat ikonik: Taiyaki, yakni kue berbentuk ikan yang diisi pasta kacang merah, custard, cokelat, atau keju. Meski bentuknya ikan, taiyaki tidak pernah melihat air!
Konon, bentuk ikan dipilih karena dalam budaya Jepang, ikan adalah simbol keberuntungan dan kemakmuran. Taiyaki sendiri berasal dari akhir era Meiji (awal 1900-an), ketika seorang pembuat kue ingin memberikan bentuk yang menarik dan bermakna untuk meningkatkan daya tarik produk.
Kini, taiyaki hadir dalam berbagai varian rasa dan diadopsi oleh banyak negara dengan isian yang disesuaikan dengan selera lokal.
Roti Buaya: Simbol Perjalanan Hidup dalam Budaya Betawi
Di Indonesia, jajanan unik juga hadir dalam wujud roti buaya. Makanan ini bukan sekadar camilan, tetapi sarat makna budaya. Roti buaya biasanya hadir dalam upacara pernikahan adat Betawi, sebagai lambang kesetiaan dan ketangguhan.
Mengapa buaya? Dalam tradisi Betawi, buaya dikenal sebagai hewan yang setia pada pasangannya dan memiliki kekuatan besar. Bentuk roti buaya yang besar dan mencolok menunjukkan harapan agar pernikahan pasangan kuat, tahan banting, dan setia.
Kini, selain hadir di pernikahan, roti buaya mulai dikreasikan dalam bentuk mini sebagai oleh-oleh atau camilan unik yang bisa dibeli kapan saja.
Donat Karakter: Dari Kartun ke Etalase
Donat dulu dikenal hanya berbentuk bulat dengan lubang di tengah. Namun, kini variasinya jauh lebih kreatif. Salah satu tren yang terus populer adalah donat karakter, yaitu donat berbentuk wajah tokoh kartun atau hewan imut.
Muncul pertama kali di Jepang dan Korea, donat karakter ini memiliki detail yang mengagumkan—mata, ekspresi, bahkan kostum miniatur dari tokoh anime. Donat ini sangat populer di kalangan anak muda, apalagi yang gemar fotografi makanan.
Tak hanya lucu, donat ini juga menjadi bentuk ekspresi artistik para pembuat kue. Banyak bakery yang bahkan menerima pesanan custom karakter sesuai permintaan pelanggan.
Martabak Mini Emoji: Senyum Manis di Setiap Gigitan
Di beberapa kota besar di Indonesia, martabak mini kini hadir dalam bentuk emoji. Bayangkan martabak dengan wajah tersenyum, tertawa, atau menjulurkan lidah siapa yang tak penasaran?
Kreasi ini awalnya hanya ide iseng dari penjual yang bosan dengan tampilan martabak biasa. Tapi ternyata, bentuk emoji tersebut langsung viral karena unik dan sesuai dengan ekspresi netizen di media sosial.
Jajanan ini membuktikan bahwa bentuk visual sangat menentukan nasib sebuah makanan di pasaran. Kini, martabak mini emoji menjadi tren baru di kalangan milenial.
Permen Kapas Berbentuk Awan atau Karakter
Di festival-festival malam Asia, kita bisa menemukan permen kapas (cotton candy) yang tak lagi hanya berwarna putih dan bulat. Kini, banyak yang menghadirkannya dalam bentuk awan pelangi, kelinci, kucing, hingga tokoh animasi.
Di balik bentuk yang lucu, ternyata teknik membuatnya sangat sulit dan membutuhkan keterampilan tangan tinggi. Penjual harus memutar mesin permen kapas sambil membentuknya menggunakan sumpit khusus. Itulah mengapa harga permen kapas bentuk karakter bisa jauh lebih mahal dibanding permen kapas biasa.
Namun begitu, penggemarnya tak pernah sepi. Anak-anak dan remaja antre hanya demi foto dengan permen kapas unik sebelum akhirnya disantap.
Ice Cream Cone Berbentuk Bunga
Siapa bilang es krim selalu harus disajikan dengan scoop bulat? Di beberapa tempat seperti Paris, Seoul, atau bahkan Jakarta, es krim kini hadir dalam bentuk kelopak bunga mawar. Sangat cantik dan menggoda untuk difoto sebelum meleleh.
Penciptanya mengaku ingin menggabungkan seni floristry dan kuliner. Setiap kelopak dibentuk dengan spatula kecil dan disusun satu per satu hingga menyerupai bunga. Es krim jenis ini menjadi daya tarik utama kafe es krim kekinian.
Bahkan, banyak pasangan yang membeli es krim ini sebagai bagian dari hadiah romantis!
Kue Berbentuk Barang Sehari-Hari
Pernah melihat kue yang menyerupai ponsel, kamera, atau tas tangan? Ya, itu bukan ilusi mata melainkan tren hyperrealistic cake. Kue jenis ini dibuat dengan sedetail mungkin menyerupai benda sehari-hari hingga sulit dibedakan.
Tren ini awalnya viral di YouTube dan Instagram, dengan video yang memperlihatkan seseorang “memotong” sepatu yang ternyata kue. Reaksi publik penuh kekaguman karena betapa realistisnya tampilan luar kue tersebut.
Teknik ini menunjukkan betapa seni dan makanan bisa menyatu dengan sempurna, menghasilkan sesuatu yang memikat dan menghibur.
Filosofi dan Cerita di Balik Bentuk
Banyak jajanan unik tidak hanya dibuat asal-asalan. Ada yang dilandasi filosofi mendalam. Misalnya:
- 
Kue bulan (Mooncake) dari Tiongkok berbentuk bulat karena melambangkan keutuhan keluarga saat Festival Musim Gugur. 
- 
Kue nastar berbentuk nanas melambangkan keberuntungan dalam budaya Tionghoa, karena “ong lai” (nanas dalam Hokkien) berarti datangnya rejeki. 
- 
Onde-onde berbentuk bulat dan berlapis wijen dianggap membawa keberkahan karena bentuknya yang utuh dan biji wijen sebagai simbol kemakmuran. 
Artinya, bentuk makanan kadang menjadi simbol komunikasi antarbudaya dan lintas generasi.
Tren Jajanan Unik di Media Sosial
Jajanan dengan bentuk unik memiliki tempat spesial di dunia maya. Banyak food blogger dan selebgram menjadikan makanan aneh tapi lucu sebagai konten utama. Akun-akun seperti Tasty, Buzzfeed Food, hingga lokal seperti @jktfoodbang atau @kulineran selalu membagikan info tentang jajanan nyentrik yang viral.
Tak heran jika banyak pelaku usaha kuliner kini memprioritaskan tampilan luar makanan agar menarik kamera ponsel.
Bentuk kini tak sekadar estetika, melainkan bagian dari strategi pemasaran yang sangat efektif.
Psikologi di Balik Daya Tarik Bentuk Unik
Mengapa kita tertarik pada jajanan berbentuk lucu atau aneh?
Dari sisi psikologi, bentuk yang tidak biasa memicu rasa penasaran otak kita. Hal itu disebut “novelty bias,” di mana otak memberi perhatian lebih besar pada sesuatu yang baru, tidak umum, atau tidak sesuai ekspektasi.
Itulah sebabnya, ketika kita melihat kue berbentuk bola lampu atau donat menyerupai karakter, kita terdorong untuk mendekat, mencoba, lalu membagikannya kepada orang lain.
Tantangan dalam Produksi Jajanan Unik
Namun, membuat jajanan berbentuk unik bukan tanpa tantangan. Beberapa kendalanya meliputi:
- 
Proses lebih rumit dan memakan waktu 
- 
Harga jual lebih tinggi 
- 
Risiko bentuk rusak saat pengiriman 
- 
Kreativitas tinggi dibutuhkan dalam desain dan pencetakan 
Itulah mengapa banyak pengusaha kuliner tetap menyertakan varian “normal” untuk menyeimbangkan sisi estetika dan efisiensi.
Masa Depan: Kreativitas Tanpa Batas
Dengan teknologi pencetakan makanan 3D dan bahan-bahan baru, masa depan jajanan berbentuk unik akan semakin luas. Kita mungkin akan melihat:
- 
Kue dengan bentuk wajah pribadi (melalui scan digital) 
- 
Es krim berbentuk karakter favorit hasil cetak 3D 
- 
Permen yang berubah bentuk saat dimakan 
Yang jelas, kreativitas adalah bahan utama dari jajanan unik dan selama manusia punya imajinasi, dunia kuliner akan terus memanjakan rasa dan mata kita.
Di Balik Bentuk Ada Cerita
Jajanan berbentuk unik bukan sekadar makanan lucu atau alat pemasaran. Di balik tampilannya yang menarik, banyak tersimpan cerita entah tentang budaya, sejarah, kreativitas, atau nilai sosial. Jajanan ini mengajak kita melihat bahwa makanan bisa menjadi media ekspresi dan simbol komunikasi yang menyenangkan.
Ketika kita menggigit roti berbentuk buaya atau memotong donat berbentuk kucing, kita sebenarnya sedang merayakan imajinasi dan warisan budaya dalam wujud yang bisa disantap. Dan bukankah itu yang membuat kuliner begitu menyenangkan?
